TUGAS MINGGU 11-12-13
1. Buatlah
1 contoh laporan keuangan perusahaan riil dan universal (neraca dan laoran L/R)
2. Apa
arti CSR tentang tanggung jawab social suatu bisnis pada masyarakat dan berilah
1 contoh perusahaan riil dan universal untuk implementasi CSR!
Menurut Kotler dan Nancy (2005)
Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan
untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan
mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan
Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
Corporate Social
Responsibilit(CSR)adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab
mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. COntoh
bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian
beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya.
CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka
panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Ø Contoh
perusahaan yg telah menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR)
PT Bank
Internasional Indonesia Tbk menyelenggarakan program tanggung jawab sosial
(CSR) bernama ‘BII Berbagi’. Vice President Corporate CommunicationsBII, Esti
Nugraheni menjelaskan, visi dari program ini membantu masyarakat membangun masa
depan yang lebih cerah.
BII Berbagi fokus
pada tiga bidang utama, yakni pendidikan ( education), kegiatan untuk mendukung
hidup yang sehat ( promote healthy life), serta lingkungan dan kemasyarakatan (
environment & community) dengan tetap memiliki kepekaan terhadap situasi
yang terjadi di Tanah Air, seperti jika terjadi bencana alam.
Di bidang
pendidikan, BII menyadari tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk
meraih cita-citanya. Itulah mengapa bank ini fokus di bidang pendidikan guna
membantu mereka yang kurang mampu dalam mencapai masa depan yang lebih cerah.
Program
pendidikan yang dimaksud, di antaranya beasiswa untuk siswa dan mahasiswa
berprestasi dan kurang mampu. Selain itu, juga ada program pengembangan
kompetensi perilaku (softskill).
BII juga,
lanjut Esti, aktif mengunjungi sekolah ( school visit). ”Dalam pelaksanaan
program ini akan dilakukan serangkaian kegiatan, seperti pengajaran pengetahuan
umum, ilmu perbankan dasar, dan komputer,” paparnya.
Program CSR
lainnya, adalah mendukung pola hidup sehat melalui kegiatan olahraga, seperti
pembentukan spirit dan kultur untuk menjadi juara dan mewujudkan gaya hidup
sehat, serta peduli terhadap peningkatan gizi 5.000 anak di 20 kota di
Indonesia yang bekerja sama dengan World Food Programme (WFP). Peduli
lingkungan, seperti penanaman pohon juga menjadi salah satu poin penting
program CSR bank ini.
3. Jelaskan
perkembangan bisnis Internasional pada kurun waktu 5 tahun terakhir dan 10
tahun mendatang !
Perkembangan
bisnis Internasional 5 tahun terakhir :
Perkembangan Ekspor
Nilai ekspor Indonesia hingga bulan Juli 2011 mencapai US$
116,04 miliar mengalami peningkatan sebesar 36,5% dibanding ekspor periode yang
sama tahun 2010, yang masih dalam proses pemulihan seiring menurunnya
permintaan luar negeri akibat krisis global yang terjadi sepanjang tahun 2009.
Peningkatan ini dipacu oleh peningkatan ekspor migas sebesar 47,4%, dan ekpor
non migas sebesar 33,1%
Sementara
itu, ekspor pada bulan juli 2011 mengalami penurunan sebesar 5,2% dibandingkan
bulan sebelumnya. Lebih rendahnya nilai ekspor dibulan juli dibandingkan dengan
bulan sebelumnya lebih diakibatkan oleh turunnya nilai ekspor nonmigas pada
bulan juli 2011 sebesar 7,93%
Komoditas
|
Nilai
Ekspor (Juta USD)
|
||||||
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
Jan-Jul 10
|
Jan-Jul 11
|
|
Total Ekspor
|
100.798,6
|
114.100,9
|
137.020,4
|
16.490,7
|
157.779,1
|
85.008,1
|
116.041,4
|
Migas
|
116.041,4
|
22.088,6
|
29.126,3
|
19.018,3
|
28.039,6
|
15.045,5
|
23.383,8
|
Non Migas
|
79.589,1
|
92.012,3
|
107.894,1
|
97.472,4
|
129.739,5
|
69.962,6
|
92.657,6
|
Komoditas
|
Pertumbuhan
(y-o-y)
|
|||||
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
Jan-Jul 11
|
|
Total Ekspor
|
17,7%
|
13,2%
|
20,1%
|
-15,0%
|
35,4%
|
36,5%
|
Migas
|
10,3%
|
4,1%
|
31,9%
|
-34,7%
|
47,4%
|
55,4%
|
Pertanian
|
16,8%
|
8,7%
|
25,3%
|
-4,8%
|
14,6%
|
10,2%
|
Industri
|
17,0%
|
17,6%
|
15,6%
|
-16,9%
|
33,5%
|
34,9%
|
Pertambangan
|
40,8%
|
6,2%
|
25,4%
|
32,0%
|
35,8%
|
28,0%
|
4. Sumber: BPS (Diolah), Direktorat
Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional, Bappenas.
Perkembangan
bisnis internasional 10tahun mendatang:
Perkembangan Ekspor
Pemerintah masih belum bisa menganalisa bagaimana
perkembangan bisnis Internasional dalam 10tahun mendatang. Karena kondisi
perekonomian dunia pun yang terus menerus tidak pasti dalam tahun ini. Menurut
menteri perdagangan Gita Wijarwan, bisnis internasional tahun mendatang tidak
terlalu optimis, beliau meyakini status surplus masih bisa dijaga asal kondisi
perekonomian dunia menunjukan perbaikan. Untuk tahun ini menurut beliau surplus
sisi ekspor tergolong aman. Beliau yakin perdagangan indonesia akan stabil
untuk tahun-tahun mendatang.
Target pemerintah dalam bisnis internasional khususnya
Ekspor adalah USD 230 miliar, Bisa terwujud jika pemerintah Uni Eropa dan
Amerika sudah tidak terbelit krisis hutang dan defisit anggaran Negara yang
besar.
Namun, dari beberapa prediksi yang kurang menggembirakan
itu, masih ada secercah kabar baik dari sektor perdagangan internasional, yaitu
China bulan lalu mencatat peningkatan ekspor sebesar 11 persen. Gita menilai
pertumbuhan ekonomi dunia bakal dapat angin segar bila Negeri Tirai Bambu itu
kembali mengalami pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen. Seperti yang dikutip
dari merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar