Terima Kasih Ibu
IBU...rambutmu kini sudah mulai memutih
Kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu tak lagi terang
Jalanmu kini sudah mulai goyang
Namun..apa yang terlihat
Semua itu tak pernah engkau rasakan
Semua itu tak pernah engkau pedulikan
Aku paham, semua itu demi anakmu
Sepanjang jalan engkau mengais rejeki
Sepanjang waktu engkau berhitung
Berapa laba kau dapat hari ini
Tuk membayar semua letihmu
Engkau tak lagi dapat membedakan
Mana siang, mana malam
Semangat mengalahkan gemetar kakimu
Dan segala rasa lelahmu
Ini semua...untuk siapa?
Hanya untuk anakmu
Anak yang engkau impikan menjadi orang hebat
Mencapai setumpuk asa
IBU...sampai kapanpun,
Anakmu tak kan pernah lupa
Atas semua jasa, do'a dan derita
Keringat yang engkau cucurkan
IBU...engkau sudah terlalu besar, berkorban
Hanya surga yang pantas membayar tulusmu
Hanya Tuhan yang pantas menjagamu
Dunia dan akherat...
IBU...
Anakmu kan selalu merindumu
Do'a di setiap hembus nafas ini
Terima kasih...IBU, untuk semua ikhlasmu
Jumat, 02 Agustus 2013
Investasi dan Penanaman modal
INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL
Pengertian Investasi
Investasi
(penanaman modal) adalah pengeluaran atau perbelanjaan penanaman modal atau
perusahaan untuk membeli barang barang modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang barang dan jasa jasa yg
tersedia dalam perekonomian. Investasi atau pembentukan modal merupakan
komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.
Investasi
merupakan tambahan stok barang modal dan tahan lama yang akan memperbesar
peluang produksi dimasa mendatang. Salah satu peranan yang sangat penting untuk
menjalankan suatu perekonomian adalah investasi, karena merupakan salah satu
faktor penentu dari keseluruham tingkat output dan kesempatan kerja dalam
jangka pendek. Apabila penenmuan penemuan baru atau pembebanan pajak yang
ringan atau pasar pasar yang semakin berkembang memberikan insentif bagi
investasi-investasi yang ada, yang membuat permintaan agregat meningkat
sementara output dan kesempatan kerja tumbuh dengan cepat. Penggunaan tenaga
kerja penuh dapat dicapai dengan cara menaikkan jumlah investasi oleh para
pengusaha. Bila investasi tidak mencapai tingkat tersebut pengangguran akan
berlaku.
Investasi
juga merupakan pengkaitan sumber sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan
laba dimasa yang akan datang yang sudah dipilih, dan yang tidak mudah
disimpangi. Imvestasi banyak mengandung resiko dan ketidakpastian.
Faktor-faktor yang menentukan tingkat investasi yaitu
:
1. Tingkat
keuntungan investasi yang akan diperoleh
2. Tingkat
bunga
3. Ramalan
mengenai ekonomi dimasa depan
4. Kemajuan
teknologi
5. Tingkat
pendapatan nasional dan setiap tingkat perubahannya
6. Keuntungan
yang diperoleh perusahaan-perusahaan
Macam-macam investasi :
diharapkan
dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat
di masa depan.
dengan
bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan
lebih besar.
Penanaman Modal Dalam Negeri
Penanaman Modal Dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Perkembangan
modal dalam negeri belum berkembang padahal kekayaan alam yang dimiliki begitu
melimpah tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, dengan memanfaaatkan
kekayaan alam pemerintah dapat melakukan suatu bidang usaha atau semacamnya
yang dapat meningkatkan pendapatan nasional dengan cara penggabungan
faktor-faktor produksi. Namun sayangnya, pada kenyataannya pemerintah lebih
banyak menggunakan modal asing.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Penanaman Modal Dalam
Negeri
o Potensi
dan karakteristik suatu daerah
o Budaya
masyarakat
o Pemanfaatan
era otonomi daerah secara proposional
o Peta
politik daerah dan nasional
o Kecermatan
pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan local dan peraturan daerah yang
menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia bisnis dan investasi
Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam
bentuk :
1. penanaman
modal dalam negeri langsung yakni penanaman modal oleh pemiliknya sendiri.
2. Penanaman
modal dalam negeri tidak langsung yakni melalui pembelian obligasi-obligasi,
surat surat kertas perbendaharaan negara, emisi-emisi lainnya (saham-saham)
yang dikeluarkan oleh perusahaan, serta deposito dan tabungan yang berjangka
sekurang-kurangnya 1 tahun.
Penanaman Modal Asing
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik
yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam
modal dalam negeri. Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur didalam Undang-undang
No. 25 Tahun 2005 tentang Penanaman Modal. Penanam Modal Asing dapat dilakukan
oleh perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah
asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.
Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal,
kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka
dengan persyaratan dan batasan kepemilikan modal asing atas bidang usaha
perusahaan diatur didalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang
Perubahan Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka
dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
Perusahaan Penanaman Modal Asing mendapatkan fasilitas
dalam bentuk :
pajak
penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu
terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu;
pembebasan
atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk
keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri;
pembebasan
atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk keperluan
produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu;
pembebasan
atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal atau mesin
atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam
negeri selama jangka waktu tertentu;
penyusutan
atau amortisasi yang dipercepat; dan
keringanan
Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada wilayah
atau daerah atau kawasan tertentu.
Penanaman modal asing dapat dilakukan dalam bentuk :
1. penanaman
modal asing lansung dalam arti seluruh modalnya dimiliki oleh warga negara dan
atau badan hukum asing, dengan ketentuan dalam jangka waktu paling lama 15
tahun sejak produksi komersial, sebagian saham asing harus dijual kepada warga
negara atau badan hukum indonesia melalui pemilikan langsung atau pasar modal.
2. Penanaman
modal asing tidak langsung adalah usaha patungan antara modal asing dengan
modal yang dimiliki oleh warga negara atau badan hukum indonesia, dengam
ketentuan peserta indonesia harus memiliki paling sedikit 5% dari modal disetor
sejak pendirian perusahaan penanaman modal asing. Ketentuan usaha patungan ini
bersifat wajib bagi kegiatan investasi yang dilakukan dalam 9 sektor publik,
yaitu pelabuhan, produksi dan tranmisi serta distribusi tenaga listrik untuk
umum, telekomunikasi, pelayaran, penerbangan, air minum, kereta api umum,
pembakitan tenaga atom, dan masa media.
Masalah Pokok Perekonomian Indonesia
MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA
Ada Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia
Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia yang
masih muncul saat ini dijadikan fokus program ekonomi 2008-2009 yang tertuang
dalam Inpres Nomor 5 tahun 2008 yang memuat berbagai kebijakan ekonomi yang
menjadi target Pemerintah yang dapat dikelompokkan ke dalam 8 bidang yaitu:
1. Investasi
2. ekonomi
makro dan keuangan
3. ketahanan
energi
4. sumber
daya alam, lingkungan dan pertanian
5. pemberdayaan
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
6. pelaksanaan
komitmen masyarakat ekonomi ASEAN
7. Infrastruktur
8. ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian
Dari skian banyak masalah perekonomian yang dapat mewujudkan target pemerintah diatas dapat dikelompokan menjadi masalah yang paling pokok karena dampaknya yang meluas yaitu tentang permasalahan Ketenagakerjaan yang melingkupi tingginya jumlah Pengangguran dan tingginya tingkat Inflasi yang terjadi di Indonesia merupakan hal yang mendasari semua permasalahan – permasalahan social di Indonesia.
1. Pengangguran
Pengangguran
adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat
pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi
maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
v Dua
Dasar Utama Klasifikasi Pengangguran
§ Pendekatan
Angkatan Kerja (Labour Force Approach)
§ Pendekatan
Pemanfaatan Tenaga Kerja (Labour Utilization Approach)
v Macam-macam
angkatan kerja
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja
yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian
diatas, maka angkatan kerja dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Menganggur
(Unemployed) yaitu mereka yang sama sekali tidak
bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering disebut juga
pengangguran terbuka (open Unemployment). Berdasarkan kelompok ini, tingkat
pengguran di Indonesia umumnya relative rendah, yaitu 3% – 5% per tahun.
2. Setengah
Menganggur (Underemployed) yaitu
mereka yang bekerja, tetapi belum dimanfaatkan secara penuh. Artinya, jam kerja
mereka dalam sminggu kurang dari 35 jam. Berdasarkan kelompok ini, tingkat
pengangguran di Indonesia relative tinggi, karena angkanya berkisar 35% per
tahun.
3. Bekerja
penuh (Employed) yaitu
orang – orang yang bekerja penuh atau jam kerjanya mencapai 35 jam per minggu.
v Jenis
– Jenis Pengangguran
1. Pengangguran
Friksional (Frictional Unemployment)
Adalah
pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan
pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
2. Pengangguran
Struktural (Struktural Unemployment)
Adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi
dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa
kemungkinan, seperti :
Akibat
permintaan berkurang, Akibat kemajuan dan penggunaan teknologi
& Akibat kebijakan pemerintah.
3. Pengangguran
Siklus
Adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena
terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan
masyarakat (aggrerat demand).
4. Pengangguran
Konjungtural (Cycle Unemployment)
Adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya)
kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
5. Pengangguran
Musiman
Adalah
pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim
tanam ke musim panen.
6. Pengangguran
Teknologi
Adalah
pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia
menjadi tenaga mesin
7. Pengangguran
Struktual
Adalah
pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga
permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
v Sebab-Sebab
Terjadinya Pengganguran :
1. Jumlah
penduduk yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada.
2. Perkembangan
inovasi teknologi informasi yang canggih menyebabkan berkurangnya penyerapan
SDM.
3. Persaingan
era globalisasi yang ketat membutuhkan SDM yang berkualitas baik IQ maupun EQ
dengan standart kerja yang berlaku.
4. Gengsi
yang tinggi terhadap pekerjaan yang ditawarkan.
5. Takut
menghadapi resiko kerja/usaha, takut gagal.
6. Malasnya
calon pekerja masuk lapangan pekerjaan yang ada karena memilih pekerjaan yang
cocok sesuai minat dan besarnya gaji yang diharapkan.
v Dampak-Dampak
Dari Pengangguran
1. Pendapatan
Nasiomal Riil (nyata) yang dicapai oleh masyarakat lebih rendah dari pada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Sehingga kemakmuran yang
dicapai masyarakat pun lebih rendah.
2. Pengangguran
menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga kegiatan pembangunan pun
akan terus menurun.
3. Tingkat
kemakmuran yang dapat dinikmati masyarakat lebih rendah daripada tingkat
kemakmuran yang mungkin dicapainya.
4. Berkurangnya
investor untuk melakukan perluasan dan pendirian industri baru. Sehingga,
tingkat investasi turun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak meningkat.
5. Menambah
beban pengeluaran negara.
6. Menimbulkan
ketidak stabilan politik
7. Jumlah
penduduk miskin semakin bertambah yang berarti beban pemerintah dalam upaya
pengentasan kemiskinan kian terasa berat
8. Meningkatnya
tindak kriminalitas yang akan meresahkan masyarakat
9. Dapat
menyebabkan kehilangan kepercayaan diri dan menimbulkan perselisihan dalam
keluarga
v Upaya
Mengatasi Pengangguran
Untuk
dapat mengatasi masalah penganguran, hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Meningkatkan
mobilitas modal dan tenaga kerja
2. Memberikan
informasi yang cepat jika ada lowongan pekerjaan disektor lain
3. Mengembangkan
usaha mandiri dan usaha kecil
4. Melakukan
pelatihan dibidang keterampilan lain,untuk memanfaatkan waktu hingga musimm
tertentu
5. Mengintensifkan
program keluarga berencana
6. Mengadakan
program transmigrasi
7. Meningkatkan
kualitas tenga kerja
8. Memberikan
kemudahan pada investor baru untuk mendirikan industri baru
9. Mendorong
majunya pendidikan
10. Memperbanyak
industri padat karya
2. Inflasi
Inflasi dan perekonomian Indonesia sangat saling
berkaitan. Apabila tingkat inflasi tinggi, sudah dipastikan akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, dimana akan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi.
v Berdasarkan tingkat keparahannya inflasi juga dapat
dibedakan menjadi:
1. Inflasi
ringan (kurang dari 10% / tahun)
2. Inflasi
sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3. Inflasi
berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4. Hiperinflasi
(lebih dari 100% / tahun)
v Dampak
Postif Inflasi
1. Peredaran
/ perputaran barang lebih cepat.
2. Produksi
barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan
kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4. Pendapatan
nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan kecil.
v Dampak
Negatif Inflasi
1. Harga
barang-barang dan jasa naik.
2. Nilai
dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
3. Menimbulkan
tindakan spekulasi.
4. Banyak
proyek pembangunan macet atau terlantar.
5. Kesadaran
menabung masyarakat berkurang.
v Pihak
Yang Diuntungkan Dengan Adanya Inflasi :
1. Para
Pengusaha
Yang
pada saat sebelum terjadinya inflasi, telah memiliki stock/persediaan produksi
barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
2. Para
Pedagang
Yang
dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang. Cara
yang dipakai adalah dengan menaikkan harga, karena ingin mendapatkan laba/keuntungan
yang besar.
3. Para
Spekulan
Yaitu
orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun
barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya kembali
pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan harga sangat
menguntungkan mereka.
4. Para
Peminjam
Karena
pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang naik, sehingga nilai
riil-nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi, tetapi peminjam
membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadi
inflasi. Misalnya, para pengambil kredit KPR BTN sebelum inflasi yang
mengakibatkan harga bahan bangunan dan rumah KPR BTN naik, sedangkan jumlah
angsuran yang harus dibayar kepada BTN tetap tidak ikut dinaikkan.
v Pihak
Yang Dirugikan Dengan Adanya Inflasi
1. Para
Konsumen
Karena
harus membayar lebih mahal, sehingga barang yang diperoleh lebih sedikit jika
dibandingkan dengan sebelum terjadinya inflasi.
2. Mereka
Yang Berpenghasilan Tetap
Karena
dengan penghasilan tetap, naiknya harga barang-barang dan jasa, mengakibatkan
jumlah barang-barang dan jasa yang dapat dibeli menjadi lebih sedikit, sehingga
pendapatan nyata berkurang, sedangkan kenaikan penghasilan atau pendapatan pada
saat terjadi inflasi sulit diharapkan.
3. Para
Pemborong atau Kontraktor
Karena
harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat menutup pengeluaran-pengeluaran
yang diakibatkan terjadinya inflasi dan mengakibatkan berkurangnya keuntungan
yang diperoleh dari proyek yang dikerjakan.
4. Para
Pemberi Pinjaman/Kreditor
Karena
nilai riil dari pinjaman yang telah diberikan menjadi lebih kecil sebagai
akibat terjadinya inflasi. Misalnya, sebelum inflasi, pinjaman Rp 500.000,00 =
25 gram emas, sesudah inflasi = 20 gram emas.
5. Para
Penabung
Karena
pada saat inflasi bunga yang diperoleh dari tabungan dirasakan lebih kecil jika
dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi. Di samping itu akibat naiknya
harga barang-barang dan jasa, nilai uang yang ditabung menjadi lebih
rendah/turun, jika dibandingkan dengan sebelum terjadi inflasi.
Langganan:
Postingan (Atom)