NAMA :
HIDAYATI HUSNUL ARIFIN
NPM :
23212468
KELAS :
3EB25
ANGGARAN
PRODUKSI
BAB I
PENDAHULUAN
Anggaran
produksi adalah suat perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk
yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya mencakup
rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi
akan dilakukan. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi
adalah proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi
dijadwalkan.
Dalam pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang harus
diproduksi. Jumlah barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan yang
berbeda yaitu kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas produksi
persediaan yang mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada tingkat
penjualan maka pengendalian tingkat persediaan yang mengambang. Kombinasi
keduanya akan memunculkan produksi dan persediaan akan berubah dalam batas
waktu tertentu.
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang
yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana
produksi meliput penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi
penjualan yang direncanakan dan memepertahankan tingkat persediaan barang jadi
yang diinginkan.
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai
orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang
diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kegunaan Anggaran Produksi
Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi kerja, dan
pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi produksi
harus bekerja berdasar anggaran produksi. Di samping itu anggaran produksi
berguna untuk:
o menunjang
kegiatan penjualan,
o menjaga
tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta oleh konsumen,
o mengendalikan
kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok produksi yang serendah –
rendahnya.
Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja , pengkoordinasian
kerja dan pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran produksi dapat
berguna sebagai.
1) Menunjang
kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.
2) Menjaga
tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
3) Mengatur
produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
a) Untuk
mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi
supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari
keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b) Untuk
menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market
share tertentu.
c) Untuk
mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien
tertentu.
d) Untuk
mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada dapat sernakin berkembang.
Dalam anggaran
produksi terdapat tiga kebijakan yaitu :
1.
Kebijakan
yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan barang. Dalam
kegiatan ini jumlah unit yang diproduksi dibiarkan berfluktuasi cara yang
dilakukan dalam kebijakan ini untuk dengan membagi selisih antara persediaan
awal dengan persediaan akhir.
2.
Kebijakan
yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi. Jumlah persediaan dalam
kebijakan ini dibiarkan mengembang caranya ditentukan terlebih dahulu jumlah
yang dibutuhkan selama satu tahun lalu diperkirakan jumlah perbulan yang sama
dengan setengah.
3.
Kebijakan
yang merupakan kombinasi. Tingkat produksi maupun tingkat persediaan dalam
kebijakan ini dibiarkan berfluktasi meskipun telah ditetapkan dengan cara kom
Faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran
Produksi
Anggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan menentukan
anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan, anggaran biaya upah buruh
atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya ovehead pabrik.
Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut
penentuan jumlah barang yang diproduksi dan penentuan waktu produksi. Oleh
sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi antara
lain adalah:
- Rencana
penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan,
- Kapasitas
pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan,
- Tenaga
buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, penggpahan, dan pemutusan hubungan
kerja
- Bahan
baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
- Modal
kerja untuk menjalankan proses produksi
Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam
Penyusunan Budget Produksi
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang
mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan :
a.
Penjualan
tahun lalu’bisajadi patokan
b.
Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan
harga jual
c.
Syarat
pembayaran barang yang dijual
d.
Pemilihan
saluran distribusi
e.
Tenaga
kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
f.
Modal
kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
g.
Fasilitas yang dimiliki perusahaan
h.
Kebijaksanaan
perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.
Faktor-faktor eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh
terhadap perusahaan :
a.
Persaingan
b.
Tingkat
pertumbuhan penduduk
c.
Tingkat
penghasilan masyarakat
d.
Tingkat
pendidikan masyarakat
e.
Tingkat
penyebaran masyarakat
f.
Agama,
adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
g.
Kebijaksanaan
pemerintah
h.
Keadaaan
perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan tehnologi.
Penyusunan Anggaran Produksi
Dalam penyusunan anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas produksi
ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan
kebutuhan setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan
kebutuhan, agar produksi tetap stabil.
Suatu produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara
faktor¬faktor produksi yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan
sempurna maka akan menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan
dalam faktor-faktor produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan
efisiensi proses produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat
dicapai dengan baik.
Pengolahan faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan berdasarkan
kesempatan yang dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana dapat
dicapai, sebenarnya sangat banyak kesempatan terbuka untuk dilaksanakan, tetapi
karena adanya keterbatasan dalam faktor-faktor produksi, maka harus dilakukan
suatu prosedur sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan. “Secara
formal dapat dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari urutan kronologis
dan cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Urutan kronologis
merupakan ciri khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur menunjukkan bagaimana
masing-masing tugas akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakannya”.
Untuk itu peranan prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan sangat
besar, karena seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus
ditetapkan dalam rencana. Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan
harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:
A.
Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
B. Merumuskan
keadaan saat ini
C. Mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan
D. Mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
Secara garis besar anggaran produksi disusun
dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut:
Tingkat
penjualan (dari anggaran penjualan).........................XX
Tingkat persediaan akhir ...................................................XX +
Jumlah………………………………………….........................XX
Tingkat persediaan awal ....................................................XX -
Tingkat produksi ...............................................................XX
Tingkat persediaan akhir ...................................................XX +
Jumlah………………………………………….........................XX
Tingkat persediaan awal ....................................................XX -
Tingkat produksi ...............................................................XX
Anggaran produksi merupakan dasar (bisnis) untuk penyusunan
anggaran-anggaran lain seperti anggaran bahan mentah , anggaran tenaga kerja
langsung dan anggaran biaya overhead pabrik. Sehinngga hubungan antara
tingkat penjualan,tingkat dan tingkat persediaan dapat digambarkan secara
diagramatis seperti berikut ini:
Langkah Praktis Menyusun Anggaran
Produksi
A. Langkah-langkah
umum penyusunan anggaran produksi:
1. Menentukan
periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan anggaran produksi yang selaras dengan periode yang
digunakan dalam penyusunan anggaran penjualan.
2. Menentukan
satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan
3. Menentukan
standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja langsung dan
penggunaan fasilitas.
4. Menentukan
kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.
5. Menyajikan
Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam bentuk sederhana
setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah produksi. Jumlah produksi
dihitung dengan mempertimbangkan persediaan awal dan persediaan akhir barang
jadi. Produksi = Penjualan+ pewrsediaan akhir – persediaan awal.
6. Untuk
kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan dengan prinsip
jelas dan informatif
A.
Langkah-Langkah
Pelaksanaan Anggaran Produksi
Di samping itu dapat pula disusun langkah-langkah utama yang dilakukan dalam
rangka menyusun anggaran produksi pelaksanaanya:
a. Tahap
perencanaan
1. Menentukan
periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam penyusunan bagian produksi.
2. Menentukan
jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
b. Tahap
pelaksanaan
1. Menentukan
kapan barang diproduksi.
2. Menentukan
dimana barang akan diproduksi
3. Menentukan
urut-urutan proses produksi
4. Menetukan
standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi
5. Menyusun
progam tentang penggunaan bahan mentah ,buruh, service dan peralatan.
6. Menyusun
standar produksi
7. Membuat
perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.
Dalam tahap perencanaan diatas, dikatakan
bahwa penentuan jumlah satuan fisik barang yang harus diprodusir disesuaikan
dengan rencana penjualan. Pada umumnya rencana penjualan disajikan dalam unit
fisik, sehingga menghitung jumlah barang yang harus diproduksi adalah mudah.
Contoh:
Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada ditangan perrusahaan pada awal
periode nanti. Penjualan selama satu periode direncanakan 100 unit. Sedangkan
persediaan akhir diperkirakan 40 unit.
Sehingga
perusahaan harus memproduksi barang A sebanyak 80 unit, dengan perhitungan
sebagai berikut:
Penjualan
100 unit
Persediaan akhir 40 unit +
Kebutuhan 140 unit
Persediaan awal 60 unit -
Produksi 80 unit
Persediaan akhir 40 unit +
Kebutuhan 140 unit
Persediaan awal 60 unit -
Produksi 80 unit
Kemudian, pada tahap pelaksanaan terdapat langkah yang menentukan kapan barang
akan diproduksi oleh perusahaan. Dalam menentukan kapan suatu barang akan
diproduksi , terlebih diperkirakan:
Lamanya
proses produksi,yakni jangka waktu yang diperlukan untuk memproses barang
mentah menjadi barang jadi.
Jumlah
barang yang akan dihasilkan selama satu periode,dengan melihat kembali anggaran
penjualan.
Bagi perusahaan yang telah berkali-kali menghasilkan barang yang sama,lamanya
proes produksi dapat diketahui dengan mengingat pengalaman-pengalaman di masa
lalu. Sedangkan bagi perusahaan yang belum pernah menghasilkan barang tertentu
sehingga tidak mempunyai data historis tentang barang tersebut, dapat melakukan
penelitian dengan cara sederhana berupa pembuatan proto type Barang yang akan
dihasilkan.
Dalam
menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah barang yang akan
dihasilkan,beberapa faktor harus dipertimbangkan. Faktor –faktor tersebut
berupa :
a. Fasilitas
pabrik
Progam-progam produksi harus selalu dikaitkan dengan fasilitas tersedia dalam
pabrik serta selalu selalu mempertimbangkan efisiensi penggunaan fasilitas
tersebut.
b. Fasilitas
pergudangan
Beberapa jenis barang membutuhkan system penyimpanan secara khusus karna
sifat-sifatnya yang khusus pula. Produksi yang terlalu jauh melebihi
kemampuan gudang untuk menyimpannya akan mengakibatkan resiko-resiko,yang tentu
saja menimbulkan biaya bagi perusahaan.
c. Stabilitas
tenaga kerja
Beberapa jenis barang mempunyai sifat permintaan yang musiman. Dengan
berdasarkan pada anggaran penjualan,pada bulan-bulan tertentu dimana volume
penjualan diperkirakan tinggi mungkin perusahaan harus memaksakan diri dalam
berproduksi. Dalam hal ini perusahaan dapat menambah buruhnya atau menambah jam
kerja buruh setiap harinya. Apabila buruh yang diperlukan sebagai tambahan
mudah didapat maka tidak ada masalah yang dapat mempengaruhi kelancaran prose
produksi. Tetapi bila buruh tidak mudah di dapat, berarti stabilitas
kerja diperusahaan itu terganggu. Ini dapat dihindarkan dengan membuat
perencanaan produksi secara hati-hati dan membuat kebijaksanaan dalam hal
persediaan dengan lebih teratur.
d. Stabilitas
bahan mentah
Apabila bahan mentah yang dipakai tidak selalu tersedia dipasar hal itu dapat
membahayakan kelancaran proses produksi. Karna itu kebijaksanaan dalam
pembelian barang mentah sangat perlu diperhatikan.
e. Model
yang digunakan
Besar kecilnya modal kerja yang tersedia akan mempunyai pengaruh terhadap besar
kecilnya volume produksi dan kebijaksanaan persediaan. Dengan kata lain
kebijaksanaan produksi harus diseimbangkan dengan kemampuan financial.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam
pengertian sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang harus
diproduksi.
Anggaran
produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang yang
diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun.
Tujuan dari anggaran produksi
a.
Untuk
mencapai tingkat keuntungan tertentu
b.
Untuk
menguasai pasar tertentu
c.
Untuk
mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu
d.
Untuk
mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada dapat sernakin berkembang.
Dalam anggaran produksi terdapat tiga
kebijakan yaitu
b.
Kebijakan
yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi
c.
Kebijakan
yang merupakan kombinasi
Suatu
produksi dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara faktor¬faktor
produksi yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan sempurna maka
akan menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan dalam
faktor-faktor produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan
efisiensi proses produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat
dicapai dengan baik.
Anggaran
produksi merupakan dasar (bisnis) untuk penyusunan anggaran-anggaran lain
seperti anggaran bahan mentah , anggaran tenaga kerja langsung dan
anggaran biaya overhead pabrik. Sehinngga hubungan antara tingkat
penjualan,tingkat dan tingkat persediaan dapat digambarkan secara diagramatis
SARAN
Agar Penyusunan
Anggaran Produksi bisa berjalan dengan lancar sebaiknya perhatikan dahulu
langkah-langkah penyusunan anggaran produksi dan faktor-faktor yang ada di
anggaran produksi.
REFERENSI
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-produksi/langkah-praktis-menyusun-anggaran-produksi